Film 'Innocence of Muslims' telah membuat 'gerah' umat Islam di seluruh dunia. Tak terkecuali Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama Islam bahkan sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia.
Protes demi protes menentang film 'Innocence of Muslims' terus meluas. Umat muslim di negara-negara Timur Tengah, Eropa, hingga Indonesia menuntut pembuat film penghina Nabi Muhammad SAW itu dihukum mati.
Namun, menurut Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah, Din Syamsuddin, film tersebut tak mengurangi sedikitpun kemuliaan Rasulullah SAW.
Bagi umat Islam, seribu bahkan sejuta film, kartun, atau buku menghina Nabi Muhammad SAW tak akan mengurangi sedikitpun kemuliaan dan keagungan beliau," tukas Din seperti dikutip dari Republika Online, Senin (17/9).
Din Syamsuddin menilai aksi protes dengan kekerasan tidak dapat memecahkan masalah. Din berpendapat, yang terpenting adalah membuat jera para pelaku penistaan terhadap Islam. Salah satu caranya, adalah dengan mengadukan ke Mahkamah Internasional.
Film 'Innocence of Muslims' dinilai telah melecehkan Nabi Muhammad SAW dan umat Islam sedunia. Ombak protes pun menggulung sejumlah Kantor Kedubes Amerika Serikat di sejumlah negara, seperti di Timur Tengah, Eropa, dan Indonesia.
Bagi umat Islam, seribu bahkan sejuta film, kartun, atau buku menghina Nabi Muhammad SAW tak akan mengurangi sedikitpun kemuliaan dan keagungan beliau," tukas Din seperti dikutip dari Republika Online, Senin (17/9).
Din Syamsuddin menilai aksi protes dengan kekerasan tidak dapat memecahkan masalah. Din berpendapat, yang terpenting adalah membuat jera para pelaku penistaan terhadap Islam. Salah satu caranya, adalah dengan mengadukan ke Mahkamah Internasional.
Film 'Innocence of Muslims' dinilai telah melecehkan Nabi Muhammad SAW dan umat Islam sedunia. Ombak protes pun menggulung sejumlah Kantor Kedubes Amerika Serikat di sejumlah negara, seperti di Timur Tengah, Eropa, dan Indonesia.
0 komentar:
Posting Komentar